[CHAPTER 4 of 5] Proud of You

6 Jul

Title : Proud of You
Rating : PG13
Author :Nisrina
Cast : Jaejoong, Changmin, Junsu, Yoochun, Yunho, SeeLooMan, BoA, Jessica, Kyohan, SeulAh

Satpam rumah LooMan membukakan pintu pagar, lalu mobil yang kami naiki melaju masuk kedalam. Pak supir memarkirkan mobil tepat di gerbang utama rumah.

Rumah Looman sangat megah!Bagi orang awam, ini lebih mirip hotel ketimbang rumah pribadi. Memang rumah ini distukan dengan kantor, tapi tetap saja terlalu besar. Aku sunguh takjub,maklumlah, baru kali ini aku melihat rumahnya langsung. Rumah ini ternyata jauh lebih besar dari yang kulihat di foto.

“Turunlah,” ujar Looman.
Aku menurut dan langsung membuka pintu mobil.

Udara malam disini sungguh dingin. Padahal tadi siang matahari sangatlah terik. Kumasukkan kedua telapak tanganku ke dalam jaket, untuk sedikit menghangatkan.

“Untuk apa aku kesini?” tanyaku.
“Sudahlah, nanti juga kau akan tahu. Sekarang ikuti saja aku!” Looman memberi isyarat agar aku mengikutinya.

Kami memasuki gerbang utama, yang berada kurang lebih 20 meter dari tempat mobil tadi diparkirkan. Di ruang pertama, yang dapat kulihat disana hanyalah barang-barang mewah. Sofa, karpet, meja, vas bunga, dan perabot lain terlihat bagus dan mahal.

Akhirnya setelah berjalan cukup jauh, kami sampai di depan pintu sebuah ruangan. Aku rasa ini adalah ruang kerja Looman.

Klek. Seelooman membuka pintu jati itu.
“Masuklah,” ujarnya padaku.

Aku mengikutinya masuk kedalam. Pasti sekaranglah dia akan menunjukkan padaku sesuatu yang membuatnya marah dan membawaku kesini. Semoga itu tak seburuk yang aku pikirkan.

Ruang kerja looman berukuran sekitar 12×11 meter. Dindingnya bercat putih dan penuh dengan pigura-pigura penghargaan, foto-fotonya dengan rekannya, dan juga beberapa hiasan dinding. Ia meletakkan sebuah piano di sebelah meja kerjanya, dan itu pasti digunakkannya saat sedang pusing dengan pekerjaan. Sedangkan di sebelah kanan ia menaruh sepasang sofa, lengkap dengan mejanya, dan sebuah lemari besi di sebelahnya.

“Duduklah disana,” ujarnya.
Aku menurut, lalu berkata “Apa yang ingin kau bicarakan padaku?”

Looman membuka laci mejanya, seperti mencari-cari sesuatu. Setelah menemukannya, ia menatapku tajam.

“Aku tak suka berbasa-basi,” lalu dia melemparkan beberapa lembar foto yang berukuran cukup besar ke atas mejanya. “Langsung saja. Bisakah kau jelaskan padaku tentang ini semua?!” kekesalannya terdengar dari penekanan suaranya.

Aku menjorokkan kepala agar dapat melihat foto itu dengan jelas. Aku terhenyak.
OMONA! Foto itu! Fotoku dengan BoA! Jessica tidak bisa memegang janjinya! Dia memberikan foto itu pada Looman! Jegiral!

“E.eh itu… maafkan aku pak,”aku menunduk.

Ini semua sebenarnya adalah salahku. Seharusnya aku bisa menahan rasa itu, harusnya aku bisa mengontrol diri. Jessica tak sepenuhnya salah. Aku siap bila Looman akan memukulku. Itu adalah konsekuensi dari semua perbuatan gilaku.

“Kau tahu apa yang akan terjadi bila foto itu sampai ke media?!”Looman menatapku marah. Aku hanya bisa terdiam.

Ia sudah siap untuk menamparku, tapi tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam dan menghalanginya.

PLAAK! Orang itu tampak kesakitan. Rambut panjangnya mengenai wajahku. Hei! Sepertinya aku mengenal gadis ini! Tanganku bergerak membalikkan badannya agar aku bisa melihat wajahnya. Kulihat pipinya memerah.

“BoA! Apa yang kau lakukan?!”aku sedikit berteriak. “Kau terluka gara-gara aku!”
“Tidak apa. Aku tidak bisa membiarkan sahabatku kesakitan lagi.”
“Harusnya kau tidak melakukan itu!” tanpa sadar aku memeluknya. Bodohnya aku! Gara-garaku orang yang paling kucintai jadi terluka.

Looman menatap kami. Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya dia berbicara, “ Ma.. maafkan aku, aku terlalu kasar. Nampaknya aku butuh istirahat. Kalian boleh keluar.”

“Hei.. kau tidak apa, Pak?” aku sedikit mengkhawatirkannya. Bagaimanapun juga Looman adalah salahsatu orang yang penting bagiku. Berkat dia aku jadi seperti ini. Karena dia, seluruh dunia mencintaiku. Meskipun kadang ia tidak bisa mengontrol emosinya dan sedikit kasar, aku tetap sayang padanya. Aku sudah menganggapnya sebagai ayah, sejak aku mengenalnya.

“Kepalaku sedikit pusing, tapi tak usah kha… “

BRUK! Tubuhnya tersungkur di lantai.

***

Setelah menunggu selama sekitar 15 menit, kami diijinkan masuk kedalam kamar inap Looman. Kulihat beliau sedang tertidur di atas kasur rumah sakit dengan lemas,belum sadar dari pingsannya.

Sungguh menyedihkan keadaannya. Dokter menyatakan bahwa Looman mengidap penyakit stroke yang sudah cukup parah, dan harus beristirahat selama beberapa bulan di rumah sakit. Aku rasa itu disebabkan karena beban pikirannya yang terlalu banyak. Mungkin akulah salahsatu penyebabnya, itu semua membuatku sangat merasa bersalah.

BoA juga terlihat khawatir, daritadi ia terus berusaha mengajak looman berbicara, meskipun samasekali tidak ada jawaban darinya. Tak berapa lama setelah itu, keluarga dan kerabat Looman datang menjenguk. Tadi juga aku sudah menelepon Yunho tentang penyakit Looman. Dia, Junsu, Changmin, dan Yoochun akan segera datang sekitar 1 jam lagi.

Diantara sekian banyak para pembesuk, kulihat Sunny, ditemani dengan Sungmin dan Taeyeon, sedang menangis di samping tempat tidur Looman. Ini pasti berat baginya. Pamannya yang sangat ia sayangi terkapar di rumah sakit, dengan tubuh yang lemah. Sungmin nampak sedang berusaha menenangkannya.

“BoA, aku ke toilet sebentar ya, ” ujarku pada BoA. Dia mengangguk.

Aku meraih pintu kamar dan membukanya, dan beranjak menuju toilet. Tapi langkahku terhenti setelah sampai di ujung ruangan. Aku berpapasan dengan Jessica.

“Looman jatuh sakit… Ini pasti gara-gara kamu.. Dia stress memikirkanmu..” ujarnya sambil menatapku sinis.
“Kau! Kau memberikan foto itu pada nya?!”
“Ya! Memang benar,aku yang memberi tahunya. Memang kenapa? Salah ya?”
“Kau sudah janji padaku!! Dasar pembual!”
“Loh? Kenapa kau jadi menyalahkan aku? Aku tidak berbohong. Memang benar kan kau mencium BoA? Aku bahkan punya buktinya. Memang salah kalau aku memberikan kebenaran padanya?”
“Arrggh!Apa sih maumu!” Aku sudah benar benar marah padanya!
“Harusnya kau tidak menciumnya. Apa kau tidak sadar,kaulah penyebab semua masalah ini. Dasar tidak berguna!”

Aku memutuskan untuk tak menghiraukannya. Tak ada gunanya menanggapi omongan Jessica. Dia hanya ingin membuatku menderita. Entah kenapa…

“Kenapa? Kau takut berdebat denganku? Dasar anak kampung! Kautak pantas berada disini!” ia berteriak padaku, dan aku terus melangkah tanpa menoleh sedikitpun.

Kata-katanya benar-benar menusuk hatiku. Apa aku tak pantas mendapatkan semua ini? Apa aku hanya bisa membuat susah semua orang? Mungkin memang seharusnya daridulu aku sadar. Aku bukanlah siapa-siapa, hanya sampah. Harusnya dulu aku memutuskan untuk keluar dari TVXQ.

Ya, sebenarnya aku dulu benar-benar memutuskan untuk keluar. Tapi 4 member lain selalu menahanku. Mereka memohon-mohon agar aku tidak dikeluarkan. Melihatnya aku sungguh terharu, dan tak mungkin aku menyia-nyiakan pengorbanan mereka.

Setelah selesai, aku kembali ke kamar inap Looman. Suasana di luar kamar masih seperti tadi, ramai dengan para pembesuk. Yoochun, Junsu, Yunho, dan Changmin ternyata suda tiba disini. Kulihat Yunho sedang berbincang-bincang dengan BoA.

“Hyung! Darimana saja kau?” tanya Junsu ketika melihatku.
“Dari toilet. Kemana manager?”
“Dia tidak ikut. Ada acara katanya.”
“Ooh.. Kau sudah masuk kedalam?”
“Sudah.. Keadaan paman sangat menyedihkan… Aku tak tahan melihatnya. Minggu ini benar-benar penuh bencana. Setelah Hyuk dan Eeteuk hyung, sekarang paman…”

to be continued

=======================================================
Mian pendek~

Leave a comment