[CHAPTER 3 of 5] Proud of You

6 Jul

Title : Proud of You
Rating : PG13
Author :Nisrina
Cast : Jaejoong, Changmin, Junsu, Yoochun, Yunho, SeeLooMan, BoA, Jessica, Kyohan, SeulAh

====================================================

Chapter 3

“Sekarang bagaimana keadaan mereka??” aku sangat panik.
“Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit,” ujar Yunho.
“Ada yang bilang.. kecelakaannya parah. Tulang punggung Eeteuk hyung dan kaki Hyukjae patah. hiks hiks.” Junsu tidak kuat menahan tangisnya. Sahabat terdekatnya sedang mengalami cobaan.

“Tenanglah Junsu. Mereka pasti baik-baik saja,” Yunho menenangkan.
“Ta..tapi.. bagaimana…. hiks.. Hyuk..bagaimana kalau dia meninggal?” aku sangat sedih melihat air mata Junsu bercucuran. Aku memeluknya erat, berusaha membuat perasaanya tenang.
“Tenang Junsu. Aku yakin Hyuk dan Eeteuk hyung akan selamat,” bisikku.

 

TRILILIT… TRILIT..
Ponsel KyoHan, si manager berbunyi. Kami semua yang berada dalam ruangan itu menatap Kyohan, seakan menyuruhnya untuk cepat-cepat mengangkat telepon.

“Yeoboseyo,” dia menjawab telepon.
“….”
“Di kamar nomor berapa?”
“….”
“Baiklah. Terimakasih atas infonya. Ohya, apa keluarga mereka sudah tahu?”
“….”
“Bagus. Aku akan segera kesana.”

Trek. Kyohan melipat ponselnya.

“Ada apa?” tanyaku.
“Mereka sudah tiba di rumah sakit setengah jam yang lalu dan langsung dibawa ke ruang UGD. Sekarang mereka diopname di kamar nomor 204.”
“Manager, ayo kita kesana,”ujar Junsu pada Seul Ah, manager kami. Seul Ah terlihat berpikir sebentar.”Baiklah. Tapi kalian berempat tetap disini ya. Kalian masih ada perform nanti. Kalian bisa menjenguk mereka nanti sore,” ujarnya.

“Apa kau tidak menanyakan pada Looman dulu?”tanya Kyohan.
“Tidak. Dia pasti tidak akan mengijinkan. Kasihan Junsu. Aku tak tega melihatnya menangis terus. Biarlah dia melihat Hyukjae, agar benar-benar paham kondisi mereka, dan tidak terus berpikir bahwa Hyukjae telah mati.”
“Kau sudah gila?! Bagaimana kalau Looman sampai tahu? Bisa bisa kau dipecat! Perform kali ini sangat penting! Looman tidak akan suka bila DBSK perform tanpa Junsu! Member suju saja tidak ada yang aku ijinkan untuk menjenguk Hyuk dan Eeteuk, sebelum acara ini selesai!”

“Tenang saja. Nanti akan aku urusi masalah itu,” ujar SeulAh tenang. Manager kami yang satu itu memang sangat baik, terlebih bila melihat Junsu menangis. Dia pasti akan melakukan apapun demi kami, meskipun dengan taruhan pekerjaannya.
“Yasudah, tapi aku tidak ikut-ikutan ya!” kata Kyohan.

Akhirnya Junsu dan beberapa staff pergi ke rumah sakit tempat Hyuk dan Eeteuk hyung dirawat.

***
Malam harinya, setelah acara selesai, kami segera menuju rumah sakit dengan menggunakan sebuah mobil sedan hitam. Aku, Yoochun, dan Changmin duduk di belakang,sedangkan Yunho di jok depan.

Kami duduk dalam mobil tanpa berkata apapun. Semuanya diliputi rasa khawatir. Bagaimanapun juga kami sudah sangat dekat dengan Leeteuk dan Hyukjae. Aku mengingat kembali saat pertemuan pertamaku dengan Leeteuk. Waktu itu kami bertemu di depan kantor SM, saat itu aku hendak menemui Looman, untuk suatu kepentingan, tanpa sengaja aku bertubrukan dengannya. Disanalah kami mulai berkenalan.

Tidak terasa dua puluh menit perjalanan kami berlalu. Pak Lee, supir kami memarkirkan mobil di depan rumah sakit. Kami buru-buru keluar, dan beranjak masuk ke dalam rumah sakit.

Aku melihat sekeliling. Banyak ELF berkumpul di depan, kulihat wajah mereka terlihat panik. Mereka pasti sangat cemas setelah mendengar berita tentang kecelakaan Eeteuk dan Hyuk.

“Terima kasih, Pak!” ujar Yunho, yang kemudian menutup pintu mobil.

Kami setengah berlari melewati gerbang utama, diikuti beberapa bodyguard yang menaiki mobil terpisah dengan kami tadi. Cahaya blitz kamera para fans menyilaukan mataku, karena itu, mau tak mau aku harus menyipitkan mataku.

Rumah sakit ini cukup megah, tak jauh beda dengan tempat aku dirawat karena kecelakaan yang terjadi 1 tahun lalu. Cat putih melapisi seluruh dinding ruang tunggu, dan terdapat beberapa jajar kursi tunggu di sisi kanan. Sementara diujung ruangan, terdapat 6 buah kassa, untuk mengurusi segala bentuk administrasi, mulai obat-obatan, pelayanan kamar, infus, dan biaya rumah sakit lain.

Kami mendekati seorang petugas RS berseragam putih.

“Permisi Pak, boleh saya tanya, dimana ruang 204?” tanya salahsatu bodyguard kami.
“Di lantai 3. Anda bisa menaiki tangga di sebelah sana, atau menggunakan lift, dari sini, belok kiri.”
“Terima kasih, Pak.”
“Sama-sama”

Kami memilih menggunakan lift agar lebih cepat. Beberapa saat kemudian, kami sampai di depan pintu sebuah kamar bertuliskan ‘Ruang 204’. KLEK, Yoochun membuka pintu itu.

Kami mendapati Junsu sedang duduk tertidur di sebelah kasur Hyukjae. Tangannya menggenggam tangan Hyuk yang lemah.Hyuk juga tertidur, dengan kaki dan tangan diperban. Sedangkan Eeeteuk sedang menonton tv sambil berbaring di kasur sebelah Hyukjae.

Ryeowook, Yesung, Shindong, Siwon, Kyuhyun, Kangin, Donghae, Sungmin, Heechul, dan Kibum duduk di sofa sebelah tempat tidur.

“Hei.. Kalian datang.. Terima kasih ya,” ujar Leeteuk.
“Tentu saja kami datang! Sahabat kami terkena musibah! Bagaimana keadaanmu?”
“Hanya luka sedikit. Tidak separah Hyuk. Tulang kakinya patah, dan tangannya retak. Kurasa butuh beberapa bulan baginya untuk pulih.”

“Oh yaampun! Semoga dia bisa cepat sembuh. Junsu pasti sangat sedih.” ujar Changmin.
“Ya, daritadi dia menangis disamping Hyuk, meskipun Hyuk terus bilang kalau dirinya baik-baik saja,” kata Heechul.

BRAAK! Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Muncul lah SNSD yang langsung masuk kedalam.

“Sunbae! Bagaimana keadaanmu?” Soohyun berlari ke arah Eeteuk hyung.
“Baik. Tak perlu khawatir, aku cuma luka” kecil.”
“Oh, syukurlah! Bagaimana dengan Hyuk?” tanya Yoona.
“Kakinya patah, dan tulang pergelangan tangannya retak.”
“Oh ya ampun! Gawat sekali!”

Jessica lagi-lagi mendekatiku. Dia merangkul tanganku. Risih sekali rasanya!Tidak bisakah dia menghilang dari hidupku?

Klek, lagi-lagi pintu kamar terbuka. Semua orang dalam kamar tercengang melihat siapa orang yang muncul. See Loo Man! Raut mukanya menunjukkan bahwa ia sedang marah besar.

“Jaejoong! Sini kau! Ikut denganku!”
“Ba..baik Pak,” ujarku. “Teman-teman, aku pergi dulu ya” aku berpamitan pada yang lain.

Aku berjalan mengikuti langkah kasarnya. Ada apa lagi ini? Apa salahku? Kira-kira apa yang akan dia bicarakan padaku?

Kami menaiki mobilnya, dan aku rasa aku akan dibawa ke kantor SM.
Bberapa menit kemudian, mobil berhenti di sebuah gedung megah. Bukan! Ini bukan kantor SM! Ini adalah rumah pribadi Looman! Mengapa aku dibawa kesini?

to be continued ..

Leave a comment